“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imraan:104) "Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS Muhammad: 7)

Assalamu'alaikum wr.wb..

Segala puji syukur hanya untuk Allah swt. serta salam dan shalawat kami haturkan kepada uswah hasanah kita nabi besar Muhammad saw. juga kepada para keluarga, sahabat dan umatnya hingga yaumil akhir nanti.

Saudaraku sekalian, senang rasanya weblog JAMAIKA-Indonesia ini bisa ditampilkan di dunia maya ini. Tujuan yang hakiki dari adanya weblog ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengharap keridhoan Allah swt. semata. Sudah menjadi bentuk konsekuensi bagi keimanan kita sekalian, bahwa apa yang kita usahakan ini dalam rangka bentuk ibadah kita kepada Allah azza wa jalla. Kita selaku hamba Allah, menjadi kewajiban kita untuk mendakwahkan dan meyi'arkan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah swt. ini. Semoga apa yang kita usahakan ini, dibalas oleh Allah swt. dengan pahala dari sebuah amalan ibadah dakwah dan jihad di jalan Allah swt. Amin..amin..ya rabbal'alamin.

Tiada kata terindah, yang sampai pada indera dengar kita kecuali kata ukhuwah islamiyah. Dan semoga weblog JAMAIKA ini bisa menjadi sarana menyemai kebersamaan dalam naungan ajaran islam.

Salam persahabatan,

-Redaksi-

Sabtu, 31 Oktober 2009

INFO JAMAIKA PUSAT


Pengurus JAMAIKA PUSAT 2009-2011


Presiden JAMAIKA PUSAT:
Bintoro Galih W. (UNWIDHA)


Sekjend: Taufiq (UNS)

Bendahara: Triana ( UNY)


PSDM:
Istna ( UGM),
Tari ( UNWIDHA) , Ani ( UNDIP), Rohmad ( UNY), Suryanto( UNS)


SYIAR:
Arif Lutfi ( UNS),
Irma ( UNNES), Umam ( UGM), Afitudin ( UNY), Yani ( UNWIDHA)


NETWORKING:
Aris S ( UNY), Sidiq(UNY), Sugeng ( UNS)
, Narsih(UNDIP)



PJ Distrik
Jogja : Avi, Listy ( UNY)
Klaten : Wahyu, Iffah ( UNWIDHA)
Solo : Anto, HP Arip ( UNS)
Semarang:Bari, Joko ( UNDIP)

Koordinasi Tim Formatur JAMAIKA UNWIDHA, 17 Oktober 2009

Agenda:
1. Fiksasi struktur pengurus JAMAIKA Pusat
2. Persiapan pelantikan dan Up Grading pengurus JAMAIKA

  1. Pelantikan dan Up Grading pengurus : Muatan yang akan disampaikan kepada pengurus JAMAIKA: Tourish dari kepengurusan sebelumnya, Ta’aruf : perkenalan masing-masing personil departemen, Motivasi, Perwujudan eksistensi: ikrar pengurusWaktu: Sabtu, 28 November 2009 ( Ba’da Idhul Adha) Tempat : Jatinom ( Yaqowiyu).
  2. Gambaran teknis acara:
    Kajian oleh pak Nanang (Pj: ukh Ani, TOR: Akh Andi)
    Tourish dan Pengelompokan departemen (PSDM: Akh Andi, Syiar: Akh Joko, Networking: akh Siswadi)
    Game seru + ta’aruf (Ikrar pengurus JAMAIKA Pusat sebagai wujud eksistensi dan komitmen mereka sebagai pengurus)
  3. Susunan panitia Up Grading JAMAIKA:
    ü Ketua panitia: akh Andi Susilo
    ü Bendahara dan sekretaris: ukh Ayuk
    ü Acara: ukh Ani
    ü Publikasi: akh Bintoro
    ü Konsumsi: ukh Iffah
    ü Dokumentasi: akh Avi



Selengkapnya...

Rabu, 02 September 2009

UNDANGAN

UNDANGAN

Kepada
Ykh. Segenap Insan Klaten
Di tempat

Assalamu'alaikum wr.wb..
Segala puji bagi Allah swt., salam dan shalawat semoga terlimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. juga kepada para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga hari kiamat nanti.

Bagi segenap warga Klaten, yang masih berstatus pelajar/ mahasiswa/ alumnus mahasiswa, dimohon berkenan menghadiri Halal bi Halal pelajar dan mahasiswa asal Klaten yang diadakan oleh JAMAIKA (Jaringan Mahasiswa Islam Klaten)

Yang insya allah akan dilaksankan besok pada:

Hari, tanggal : Sabtu, 26 September 2009
Waktu : pukul 08.00 - selesai
Tempat : Aula Kampus Unwidha Klaten
Acara : Talk Show Bisnis, Musyawarah Nasional JAMAIKA dan Halal Bi Halal JAMAIKA, dll



Mohon hadir tepat pada waktunya. Atas perhatian dan kehadirannya kami haturkan banyak terima kasih.

NB: Mohon disebarkan ke yang lain!
Lihat juga, http://jamaika4ever.co.cc/


Ketua panitia


(Bintoro)



Selengkapnya...

Senin, 18 Mei 2009

Uwais AlQarni, Terkenal Di Langit Tapi tak Dikenal di Bumi

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan matanya mudah meneteskan airmata, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.


Pernah seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

sumber: almihrab.com
Selengkapnya...

Rabu, 29 April 2009

Lowongan kerja Guru!

Assalamu'alaikum wr wb..
info lowongan kerja guru SDIT Hidayah Klaten, dengan kualifikasi:

* Muslim/ Muslimah
* Fasih Baca Qur'an
* S1 Pendidikan/ Non + Akta IV
* Bersedia Kerja Fullday
* Syarat: Foto kopi ijazah, Transkrip nilai, Foto 4x6 dua lembar.

Paling lambat 8 Mei 2009.


Info lebih lanjut hubungi: 0272-3110294
Selengkapnya...

Selasa, 28 April 2009

Dibutuhkan segera Teknisi Rumah Sakit!

Dibutuhkan segera

Teknisi Elektromedis di RSIY PDHI

dengan spesifikasi:
D3/S1 Elektro/elekronika.

segera hubungi Karnadi 081328264139


supported by Jamaika Indonesia
Selengkapnya...

 
© Copyright by Home  |  Template by Blogspot tutorial