“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imraan:104) "Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS Muhammad: 7)

Assalamu'alaikum wr.wb..

Segala puji syukur hanya untuk Allah swt. serta salam dan shalawat kami haturkan kepada uswah hasanah kita nabi besar Muhammad saw. juga kepada para keluarga, sahabat dan umatnya hingga yaumil akhir nanti.

Saudaraku sekalian, senang rasanya weblog JAMAIKA-Indonesia ini bisa ditampilkan di dunia maya ini. Tujuan yang hakiki dari adanya weblog ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengharap keridhoan Allah swt. semata. Sudah menjadi bentuk konsekuensi bagi keimanan kita sekalian, bahwa apa yang kita usahakan ini dalam rangka bentuk ibadah kita kepada Allah azza wa jalla. Kita selaku hamba Allah, menjadi kewajiban kita untuk mendakwahkan dan meyi'arkan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah swt. ini. Semoga apa yang kita usahakan ini, dibalas oleh Allah swt. dengan pahala dari sebuah amalan ibadah dakwah dan jihad di jalan Allah swt. Amin..amin..ya rabbal'alamin.

Tiada kata terindah, yang sampai pada indera dengar kita kecuali kata ukhuwah islamiyah. Dan semoga weblog JAMAIKA ini bisa menjadi sarana menyemai kebersamaan dalam naungan ajaran islam.

Salam persahabatan,

-Redaksi-

Rabu, 01 April 2009

Pengalaman “HOROR” Malam Jum’at

Peristiwa ini terjadi beberapa hari yang lalu. Tepatnya hari Kamis, malam jum’at tanggal 15 Januari 2009 yang lalu. Berazam pengin belajar bisnis, kami beserta satu orang teman bertekad membeli gerobag atau bahasa gaulnya outlet susu sapi segar. Sudah beberapa bulan terakhir ini kami merencanakan bisnis ini. Tapi baru beberapa hari ini bisa selangkah lebih maju. Kami mendengar ada informasi bahwa ada gerobag yang mau dijual, sehingga tidak dalam waktu lama kami memutuskan membelinya. Sekaligus pengelolaannya sekalian. Kala itu, malam jum’at ana yang ditugaskan untuk sampaikan pembayaran. Kami sepakat buat janjian ketemu di pertigaan lampu merah Sambiroto. itu berada di salah satu bagian bumi Allah di Kota Smg Jateng. Bagi yang tahu…


“Sssttt..” Sampai di sana, ternyata tidak ketemu sama orangnya. Berbagai usaha ana coba. Mulai nelpon, sms dan mondar mandir sambil tengak tengok, belum memberikan hasil juga. Selang berapa lama, ketika asa sudah hampir putus gitu..alhamdulillah bisa pertemuan dengan beliau. Saat itu yang jemput adiknya. beliau nunggu di depan swalayan, tempat biasa beliau jualan susu segar juga. Kebetulan adiknya cewek. Yach, usianya sekitar SMA nan lah. Wadeuhh..dengan penampilan serba pakaian adiknya yang dipake. Jauh-jauh waktu ana perkuat azam ini. Bismillah..lillah.. billah.. fillah..
Ana kira ke rumahnya beliau tidak bawa motor, ternyata bawa motor sendiri. Gimana jadinya kalo dia minta bonceng. Sudah ana siapkan 1001 satu alasan ana untuk menolak boncengkan dia, klo memang dia minta bonceng sih. Sambil istighfar dalam hati tanpa henti-henti..

Kemudian, jalan dengan motor sendiri-sendiri. Beliau jalan di duluan sebagai penunjuk jalan, ana mengikuti. Tidak seberapa lama kami tiba di rumah orang yang ana cari-cari itu. Beliau bernama asli Mulyono, ST. Alhamdulillah ketemu, dan segera ana diajak ke rumah beliau.

Saat itu memang beliau sedang ada acara ‘yasinan’ di rumah orang tuanya. Ana diajak ke rumah mertua beliau. Yang letaknya cukup jauh juga, melewati bukit-bukit dan hamparan pemakaman china. Sepi. Tanjakkan. Turunan. Wadeuhh..jangan jangan nggga bisa pulang nih..Bukannya takut gelap dan lewati kuburan. takut tersesat di jalan. Soalnya jalan berkelok-kelok. Banyak lewati pertigaan dan sesekali perempatan. Yachh..semoga tidak lah..Tidak lama, kami tiba tempatnya mas Mulyono.

Sampe di rumahnya segera kami lakukan pembayaran. Setelah sedikit penjelasan, maksud dan tujuan kedatanganku ke rumahnya. Setelah beres segera ana pamitan.

“Mas..berani nggak pulangnya..?” Tanya beliau.
“Klo nggak berani biar dianter sama mas Mulyono” Isteinya bilang sperti itu.

“Halah..masih sore kok, belum begitu malam” kata dalam hati.
Kok sepertinya tawarannya tidak beralasan. Ana kan cowok. Masak pulang lewat kuburan nggak berani. Meskipun rasa manusiawi itu senantiasa ada. Was-was tetap ada.

Segera ana meninggalkan rumah mas Mul. Begitu biasa mas Mulyono dipanggil teman-teman akrabnya. Pulang, melewati jalan lika-liku. Gelap, sesekali lewat jalan terang, dterangi oleh lampu jalanan yang nggak begitu terang itu. Sampai di kegelapan, senantiasa ana lantunkan do’a..

“Bismillahilladzii laa yadhurru ma’asmihi syaiun fil ardhi walaa fissamaa ii wahuwas samiiul ‘alim..”

Ternyata was-was syaiton itu mencari-cari celah kelemahan kita. Rasa takut itu hadir. Terus ana tingkatkan rasa keyakinan pada kalimat itu tadi. Sehingga was-was itu hilang. Yang jelas kalo sampe takut hanya karena lewat kuburan, berarti dipertanyakan aqidahnya. Cukup Allah saja yang berhak ditakuti.

“Ngeng…ngeng..!” motor naik tanjakan.

Ana jalan pulang. Tidak lama sampe di tengah kuburan ‘pecinan‘, tepat pada pertigaan jalan. Dengan PeDenya ana ambil yang belok kiri. Beberapa meter berjalan, semakin jauh semakin diri ini tidak yakin. Bahwa ana tadi tidak lewati situ. Semakin akan memasuki gerbang, ana semakin tidak yakin lagi. Tempatnya dikelilingi pagar tembok lumayan tinggi. Gelap. Banyak pohon pohonan besar. Hanya lampu depan gerbang saja yang menjadi penerang tempat itu. Semakin dekat, sampai terlihat jelas tulisan, yang sempat tertangkap indera penglihatan ana

“bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk”.

Wahh..jelas, ana tadi tidak lewat sini. Segera ana putuskan belok arah. Sebelum mau belok arah, gonggongan anjing terdengar keras dari dalam. Tidak hanya cukup satu anjing. Banyak kedengarannya. Ternyata benar, anjing yang di dalam tadi keluar, segera ana belok dan tancap gas.

“Ngeeeng..ngeeeeengng…!!” mencoba segera ngebut.

Tapi anjing itu masih mencoba mengejar. Untung motornya bisa kencang. Dan ana tidak terlambat belok. Seandainya saja, ana terlajur masuk gerbang atau terlambat belok sedikit saja, untuk segera tancap gas, barangkali ana sudah tidak bisa ‘ketemu’ dengan sahabat-sahabat MP sekalian. Mungkin sudah menjadi makan malam para ‘vampire’ itu, eh.maksude ana para anjing penjaga mayat dan harta orang China itu. Alhamdulillah masih bisa tuliskan kisah ini.

Setelah selang beberapa hari, ana mencoba cari info soal tempat itu. Ternyata kabar terakhir ana dapatkan itu adalah tempat pembakaran mayat manusia. Dalam tradisi china. Yach..semacam vampire-nya China gitu..Dan di situ di jaga anjing-anjing, katanya sih untuk jaga harta orang yang ditinggal mati.

Baru kali itu, dikejar anjing galak. Dengan mengalami peristiwa itu ana banyak bersyukur. Alhamdulillah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Keyakinan kita kepada Allah swt. tidak ujuk-ujuk kita dapatkan secara instan. Tapi perlu proses latihan. Salah satu sarana latihan yakni dengan lewati kuburan. Diwaktu malam hari. Sendiri. Dimalam jum’at lagi. Gimana..ada yang berani..?

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)”. Q.S. A Naziat : 40-41)

jeu, 28 jan 2009, 03:48 AM

Tidak ada komentar:

 
© Copyright by Home  |  Template by Blogspot tutorial